1. Pasangan Anda tidak bersosialisasi seperti biasanya. Hal ini ditandai dengan dia banyak menghindar dari aktivitas, absen dengan alasan tak jelas, dan tidak mampu mengatur waktu untuk dirinya sendiri. Ia menjadi kurang antusias dalam bersosialisasi atau meluangkan waktu untuk orang lain termasuk keluarganya sendiri karena hanya berminat dengan pornografi.
2. Pasangan Anda kurang bergairah dalam seks atau tak merespon rangsangan seks. Anda akan menemukan penurunan dalam hal perasaan secara fisik dan sentuhan non-seksual. Jika Anda melakukan hubungan seks dengannya, itu karena Anda yang berinisiatif. Hal ini mencakup juga ia mengalami kesulitan untuk menemukan dorongan atau hasrat seksual (contohnya, mencapai ereksi atau orgasme).
3. Pasangan Anda butuh lebih banyak stimulasi untuk benar-benar terangsang dan kemudian klimaks. Hal ini terjadi karena orang yang kecanduan pornografi memiliki gambaran seksual ideal dalam benaknya, yakni pornografi itu sendiri. Akibatnya, dunia nyata seakan tak mampu memuaskannya. Jika hal ini terjadi, akibatnya Anda dan pasangan akan mengalami ketidakpuasan dalam aktivitas seks.
4. Pasangan Anda mengajukan permintaan aneh saat berhubungan seks. Imajinasi erotis adalah salah satu hal yang wajar dan tercapainya imajinasi ini bisa membuat kepuasan seksual seseorang meningkat. Hal itu akan berdampak positif jika kedua belah pasangan sama-sama setuju untuk mewujudkannya. Masalah timbul jika salah satu pihak tidak setuju atau menganggap imajinasi pasangannya terasa ‘aneh’ atau tidak lazim. Jika sudah begitu, Anda akan merasakan resistensi saat diminta mewujudkannya, sehingga Anda merasa tertekan untuk melakukan aktivitas seksual yang secara fisik dan emosional sungguh tidak nyaman.
5. Pasangan Anda seperti tidak "hadir". Pasangan Anda menjadi seperti jauh secara emosional saat melakukan hubungan seks. Anda mulai merasa ditolak atau terabaikan secara seksual Di dalam atau di luar kamar tidur, Anda dan pasangan tidak bisa lagi menggambarkan keintiman secara emosional.
6. Pasangan Anda mulai mengeluhkan penampilan Anda. Semua orang punya kelebihan dan kekurangan. Hubungan cinta yang langgeng akan dapat terwujud jika sepasang manusia dapat mentoleransi kekurangan masing-masing. Salah satu tanda bahwa pasangan Anda kecanduan pornografi adalah ia menjadi terlalu cemas dengan penampilan Anda. Hal-hal fisik yang dulu bukan masalah, kini meresahkannya. Ia akan mulai menilai apakah Anda cukup menarik dari sisi seksual. Ia mungkin akan memberi komentar mengenai berat badan atau bentuk tubuh Anda. Ia juga membuat komentar-komentar seks yang tidak sensitif.
7. Anda merasa dibohongi. Perhatikan intuisi Anda. Orang yang kecanduan pornografi akan mulai sering berbohong, terutama akan kegiatannya menikmati pornografi. Ia dapat menjadi terkesan defensif ketika ditanya soal tujuan melihat gambar porno. Kemudian Anda akan mulai menemukan bukti-bukti bahwa ia menyembunyikan sesuatu, termasuk materi-materi porno. Bisa jadi pasangan Anda juga menyimpan alamat e-mail atau nomor ponsel orang yang tak dikenal.
8. Pasangan Anda secara praktis menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk di depan komputer. Internet tak pelak lagi merupakan sumber utama pornografi. Melalui internet, pecandu pornografi dapat dengan mudah mengakses situs porno atau melakukan chatting seks. Jika pasangan Anda sering minta tidur sendiri atau mengubah waktu istirahatnya demi surfing internet, ada baiknya Anda waspada. Salah satu tandanya adalah jika ia mengalami gangguan mata akibat berjam-jam menatap layar komputer dan mengeluh sakit pinggang, leher, atau dada.
9. Anda melihat perubahan perilaku pasangan Anda. Kecanduan pornografi akan membuat pasangan Anda akan sulit mengendalikan emosi dan tidur nyenyak. Mood dan hasratnya berubah. Perasaan "sex pervert" atau kesalahan menempatkan seks akan menyebabkan dia bertindak kasar dan emosional untuk membela kelakuannya menikmati pornografi.
sumber; hanyawanita
Jumat, 04 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar